movie review Mirror Mirror

 

Kisah puteri salju nampaknya sedang booming di Hollywood, terbukti dengan hadirnya dua film sekaligus yang mengusung tema puteri salju di tahun ini, Snow White and the Huntsman dan Mirror Mirror, Snow White and the Hutsman dibintangi oleh Kristen Stewart sedangkan Mirror Mirror dibintangi oleh Lily Collins. Namun setting kedua film ini dibuat berbeda, jika Snow White and the Huntsman menampilkan sisi petualangan, maka Mirror Mirror akan hadir dengan cerita komedi klasik sang puteri salju.

Mirror Mirror merupakan film bergenre drama komedi yang mengangkat tema dongeng kehidupan puteri salju. Sang puteri harus berjuang menghadapi kejahatan ratu Clementianna. Clementianna terobsesi untuk menjadi penguasa negeri tersebut. Namun kehadiran Snow White mengancam rencananya yang telah tersusun rapi.

Disini akan ditampilkan sosok imut Lily Collins sebagai puteri salju. Pemain handal seperti Julia Roberts dan Armie Hammer turut mendukung film ini.

Sekilas ide cerita yang ditawarkan memang tak segar, namun sutradara Tarsem Singh membuatnya menarik dikemas dengan setting modern. Mirror Mirror rilis di Hollywood 30 Maret, jadi kita tunggu saja cerita klasik ini di bioskop tanah air.

 

Movie Review The Raid

Indonesia boleh berbangga hati dengan film yang satu ini. The Raid, nampaknya akan menjadi cambuk bagi para sineas untuk bekerja lebih giat lagi untuk membangkitkan dunia perfilman Indonesia. Awalnya tak terpikirkan oleh sang sutradara Gareth Evans bahwa film ini akan menuai kesuksesan serta dapat disejajarkan dengan film Hollywood lainnya.

The Raid sendiri bercerita tentang sekelompok agen rahasia yang ditugaskan untuk menyerbu markas terbesar gangster sedunia sekaligus meringkus kepala penjahat bandar narkoba. Markas gangster ini terletak dikawasan terpencil yang tidak terjamah oleh kebanyakan orang. Awalnya mudah bagi mereka untuk masuk ke markas tersebut, tetapi ketika gerak-gerik mereka tercium oleh bos gangster, Tama, mereka mulai kesulitan. Tama memadamkan listrik serta memblokir para agen sehingga mereka terisolasi di lantai 6 dan berjuang untuk tetap bertahan hidup serta melanjutkan misinya.

Pemain The Raid seperti Iko Uwais, Dony Alamsyah, Yayan Ruhian, Joe Taslim, serta Ray Sahetapy memang patut diacungi jempol, pasalnya The Raid sukses menuai pujian dari para pengamat dan kritikus film dunia. Ketika diputar di Toronto Film Festival tahun 2011 lalu, film ini membuat takjub para penontonnya, bahkan kritikus pun tak ragu untuk memberikan label “hampir sempurna” pada film ini.

Kesuksesan ini nampaknya membuat para rumah produksi Hollywood tertarik untuk membuat ulang film ini, namun Gareth Evans telah mengkonfirmasi bahwa ia tak akan menyutradarai remake film The Raid. Hal ini nampaknya akan menambah pekerjaan Sony Pictures WorldWide Acquisition (SPWA) yang telah membeli hak distribusi film tersebut untuk mencari sutradara baru yang handal dan dapat dipercaya untuk menggarap pembuatan ulang film yang akan rilis 23 Maret ini.

 

Movie Review Gone

 

Genre film thriller memang tak akan pernah bosan untuk ditonton. Rasa penasaran serta ketakutan yang memacu adrenalin membuat anda ketagihan menontonnya. Kali ini Hollywood akan merilis film bergenre film thriller terbaru, Gone.

Gone adalah film yang bercerita tentang perjuangan seorang wanita bernama Jill untuk menyelamatkan adiknya dari tangan  penculik. Jill hanya mempunyai waktu tak lebih dari 12 jam untuk membebaskan adiknya, Molly. Hal ini bertambah sulit ketika pihak kepolisian tidak mau membantunya, karena berdasarkan prosedur, pihak kepolisian baru akan menyelidiki orang yang dinyatakan hilang dalam 1×24 jam. Sebenarnya penculikan bukan hal yang baru lagi bagi Jill. Pria yang menculik Molly adalah pria yang sama yang pernah menculiknya dua tahun lalu. Dan saat ini, Jill tak punya pilihan lain selain menghadapinya.

Ide cerita film ini memang sederhana, tetapi Amanda Seyfried berhasil memetakan karakter Jill dengan sangat baik sehingga film ini tak membosankan untuk ditonton. Seyfried memang bukan nama baru lagi di dunia perfilman, berbagai karakter telah sukses ia perankan, mulai dari seorang freak di Chloe hingga gadis manis dalam Letters To Juliette. Selain Seyfried, tokoh lainnya memang terbilang nama baru di Hollywood, seperti Jennifer Carpenter, Wes Bentley, serta Sebastian Stan.

Summit Entertainment memang terkenal dengan film-film thrillernya, jadi tak ada salahnya jika kita tonton filmya pertengahan Maret tahun ini di bioskop tanah air.

 

Movie Review : Hugo

Hugo, inilah film yang ramai dibicarakan di ajang perhelatan film termasyhur sedunia, Golden Globe. Dengan 11 nominasi Academy Award sekaligus penyabet Best Director pada Golden Globe lalu, Hugo melenggang di bioskop tanah air pertengahan Maret ini.

Hugo merupakan film petualangan seorang bocah bernama Hugo Cabret, ia bocah yatim piatu yang tinggal di lorong-lorong stasiun kereta api di Paris. Mau tak mau, Hugo harus berjuang menjalani hidupnya sendirian sekaligus mencati tahu misteri yang ditinggalkan ayahnya. Ayahnya adalah seorang mekanik yang sengaja meninggalkan warisan berupa benda-benda unik. Kini tugas Hugo untuk menyingkap cerita dibalik benda-benda tersebut. Beruntung ia bertemu dengan Isabelle, gadis kecil yang akan membantunya memecahkan misteri tersebut.

Paramount pictures boleh berbangga hati atas prestasi yang diraih Hugo. Tak sia-sia memajang deretan artis handal seperti Jude Law, Asa Butterfield. Chloë Grace Moretz, Sacha Baron, serta Ben Kingsley, Hugo mampu bersaing dengan sederatan film apik lainnya di Hollywood.

Film ini merupakan hasil adaptasi dari novel fiksi terlaris versi New York Times karya Brian Selznick dengan judul The Invention of Hugo Cabret. Bahkan aktor kawakan Johnny Depp juga turut serta dalam pembuatan film ini lewat rumah produksinya, Infinitum Nihil.

 

lama gak ngeblog

dear reader,

jarang ngepost di blog, tapi beberapa tulisan gue masih bisa diliat di hai-online.com, disitu gw kerjasama sama salah satu freelancer yang notabene temen seperjuangan gue dikampus juga. selamat membaca 🙂

 

sincerely,

blogger yang lagi sibuk bikin skripsi :p

 

Resensi Film : The Hunger Games

Suka tantangan? Atau hobi nonton film yang memacu adrenalin? Tanggal 23 Maret  ini akan rilis film thriller “The Hunger Games”. Film ini bercerita tentang permainan serta pertarungan sampai mati antar remaja.

The Hunger Games yang merupakan film adaptasi dari buku ini merupakan rangkaian trilogi yang menceritakan tentang kisah seorang remaja bernama Katniss Everdeen berusia 16 tahun. Ia tinggal di sebuah negara benama Panem, dalam dunia yang digambarkan sebagai “post-apocalyptic” dimana Amerika Serikat pernah ada. Tempat ini merupakan pusat kota dan pusat pemerintahan yang disebut Capitol. Dalam bukunya, digambarkan bahwa The Hunger Games adalah acara televisi tahunan dimana Capitol memilih satu anak laki-laki dan satu anak perempuan berusia 12-18 tahun dari 12 distrik untuk pertarungan besar yang mempertaruhkan nyawa dimana hanya satu orang yang bisa bertahan, dialah pemenangnya.

Pembaca setia The Hunger Games tak perlu risau karena disinyalir film ini tak akan jauh beda dari versi bukunya. Tokoh utama Katnis Everdeen akan dimainkan oleh aktris menawan Jennifer Lawrence, selain itu film ini juga dimeriahkan oleh Josh Hutcherson, Liam Hemsworth, Dayo Okeniyi, Amanda Stenberg, dan Elizabeth Banks.

Film produksi Lionsgate ini diibaratkan publik serupa dengan cerita film Twilight, namun para pemainnya dengan tegas membantah. Seperti yang dilansir oleh sang sutradara, Gary Ross, The Hunger Games jelas berbeda dari yang orang-orang perkirakan, film ini benar-benar mengikuti alur cerita dari versi bukunya.