Indonesia boleh berbangga hati dengan film yang satu ini. The Raid, nampaknya akan menjadi cambuk bagi para sineas untuk bekerja lebih giat lagi untuk membangkitkan dunia perfilman Indonesia. Awalnya tak terpikirkan oleh sang sutradara Gareth Evans bahwa film ini akan menuai kesuksesan serta dapat disejajarkan dengan film Hollywood lainnya.
The Raid sendiri bercerita tentang sekelompok agen rahasia yang ditugaskan untuk menyerbu markas terbesar gangster sedunia sekaligus meringkus kepala penjahat bandar narkoba. Markas gangster ini terletak dikawasan terpencil yang tidak terjamah oleh kebanyakan orang. Awalnya mudah bagi mereka untuk masuk ke markas tersebut, tetapi ketika gerak-gerik mereka tercium oleh bos gangster, Tama, mereka mulai kesulitan. Tama memadamkan listrik serta memblokir para agen sehingga mereka terisolasi di lantai 6 dan berjuang untuk tetap bertahan hidup serta melanjutkan misinya.
Pemain The Raid seperti Iko Uwais, Dony Alamsyah, Yayan Ruhian, Joe Taslim, serta Ray Sahetapy memang patut diacungi jempol, pasalnya The Raid sukses menuai pujian dari para pengamat dan kritikus film dunia. Ketika diputar di Toronto Film Festival tahun 2011 lalu, film ini membuat takjub para penontonnya, bahkan kritikus pun tak ragu untuk memberikan label “hampir sempurna” pada film ini.
Kesuksesan ini nampaknya membuat para rumah produksi Hollywood tertarik untuk membuat ulang film ini, namun Gareth Evans telah mengkonfirmasi bahwa ia tak akan menyutradarai remake film The Raid. Hal ini nampaknya akan menambah pekerjaan Sony Pictures WorldWide Acquisition (SPWA) yang telah membeli hak distribusi film tersebut untuk mencari sutradara baru yang handal dan dapat dipercaya untuk menggarap pembuatan ulang film yang akan rilis 23 Maret ini.
sharaelazizahbasyar 